Sejarah, Fasilitas Serta Program Seni di Jogja National Museum

Jogja National Museum

Jogja National Museum merupakan sebuah galeri seni yang telah berdiri sejak tahun 2006 di kota Yogyakarta.

Sebagai salah satu galeri seni terbesar, JNM menjadi salah satu ikon pariwisata yang mengukuhkan Yogyakarta sebagai destinasi wisata seni dan budaya.

Sejarah Jogja National Museum sebagai Galeri Seni

Jogja National Museum menempati gedung yang dulunya merupakan kompleks gedung ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia).

Kemudian pada tahun 1984, ASRI bergabung dengan beberapa lembaga pendidikan seni lainnya menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Kompleks gedung ini pernah difungsikan sebagai kampus FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) ISI Jogja hingga tahun 1998.

Kemudian ISI memindahkan seluruh kampusnya ke Jl. Parangtritis KM 6, Bantul. Kompleks bangunan ini kosong serta terbengkalai selama beberapa tahun.

Sejarah kompleks bangunan yang sangat kental dengan seni ini kemudian menggugah hati ketua Yayasan Seni Nusantara KPH Yogyakarta. Wironegoro, M.Sc untuk menghidupkan kembali seni di gedung ini.

Ia menggagas pelestarian kompleks bangunan ini dengan mengubahnya menjadi museum seni rupa, yaitu Jogja National Museum.

Jogja National Museum

Fasilitas dan Program Seni Interaktif

Pameran temporer di Jogja Nasional Museum didukung oleh banyaknya ruang pameran yang tersedia di gedung museum, seperti ruang pamer utama, Aula Ajiyasa, dan Ruang Seni Situs Patung.

JNM juga didukung dengan berbagai fasilitas pelengkap seperti panggung seni, Kyoot Art Galore, Anjiru Coffee Shop, Kantin, dan Casa Wirobrajan.

Semua fasilitas tersebut merupakan bentuk pelayanan dari museum kepada seniman dan pengunjung.

Menariknya lagi, museum ini tidak hanya difokuskan sebagai galeri bagi para seniman, JNM menyediakan ruang interaktif bagi siapa saja yang

ingin belajar tentang seni.

Masyarakat umum dapat mengikuti workshop seni, seminar, dan diskusi menarik tentang seni rupa dan perkembangannya.

Acaranya beragam dan terus bergerak mengikuti perkembangan kesenian ini, sehingga JNM tidak membosankan meski dikunjungi berkali-kali.

Bagi Anda yang memiliki ketertarikan besar di bidang seni rupa atau sedang mencari tempat baru untuk refreshing, museum ini wajib masuk

dalam bucket list Anda jika sedang berlibur di Jogja.

Apakah artikel ini membantu?

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *