Daftar Isi
Berwisata di kota gudeg tentunya tidak asing lagi dengan tempat yang bernama Titik Nol Kilometer Jogja.
Tempat ini selalu menjadi incaran wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta.
Bahkan mungkin secara tidak sengaja tempat ini juga dilewati karena merupakan jalan umum.
Di Titik Nol Kilometer Jogja, terdapat berbagai bangunan bergaya Belanda. Bangunan-bangunan ini masih berfungsi sebagai kantor.
Lokasinya juga dekat dengan berbagai tempat wisata. Bukan hanya itu, tempat bersantai untuk anak muda pun tak jauh dari lokasi ini.
Apa Saja Pemanis Titik Nol Kilometer?
Menikmati Keindahan Titik Nol Kilometer
Titik Nol Kilometer Yogyakarta tepatnya berada di simpang atau simpang. Antara Alun-alun Utara sampai Ngejaman ujung selatan Malioboro.
Lokasi ini tertera pada papan peringatan resmi di bekas gedung Senisono.
Yang menjelaskan lokasi tepatnya, karena masih banyak orang dan wisatawan yang salah mengira lokasi titik nol ini.
Dahulu, di perempatan ini terdapat air mancur kota dan titik nol penentuan pada air mancur ini.
Namun kini air mancur tersebut sudah tidak ada lagi, tergantikan dengan jalan yang ramai melintas setiap hari. Namun, di sekitarnya masih ada bangunan bergaya Belanda.
Gedung-gedung tersebut kini berfungsi sebagai kantor, seperti Bank BNI, Kantor Pos, hingga Bank Indonesia.
Wisatawan bisa berjalan melewati area ini di area trotoar, sambil menyaksikan bangunan-bangunan indah di sekitarnya.
Lokasi yang sering dibidik adalah kawasan simpang dekat lampu merah.
Dari sini, wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang gedung tua Belanda yang kini menjadi kantor Bank BNI.
Kantor Pos Besar yang Fenomenal
Berjalan di Titik Nol Kilometer, Anda bisa merasakan suasana kota tua di Yogyakarta.
Bangunan ber-arsitektur kolonial masih berdiri tegak dan berfungsi dengan baik.
Salah satu bangunan bersejarah yang fenomenal adalah Kantor Pos Yogyakarta.
Sebagian orang menganggap Kantor Pos Agung adalah Titik Nol Jogja. Kantor Pos ini sudah ada sejak zaman Hindia Belanda yang dulu disebut Post Telegraaf en Telefoonkantoor.
Gedung ini dibangun sejak tahun 1912 oleh Departemen Pekerjaan Umum atau disebut Burgerlijke Openbare Werken.
Sejak dibuka hingga sekarang, gedung ini masih berfungsi sebagai kantor pos.
Walaupun usianya sudah ratusan tahun, kondisinya masih bagus. Arsitektur khas Hindia Belanda terlihat jelas pada jendela-jendela kecil dan kemiringan atap.
Jendela kecil ini berfungsi sebagai ventilasi udara sekaligus penghias bangunan.
Bangunan ini juga memiliki perpaduan gaya arsitektur Indische Empire Style abad ke-18 dan 19.
Juga mengusung gaya arsitektur kolonial modern setelah tahun 1915.