Aspek Fisik Wisata Religi di Makam Imogiri

Makam Imogiri

Daftar Isi

Makam Raja-Raja Imogiri adalah salah satu area yang sakral untuk warga Bantul, Yogyakarta. Selain dihormati, lokasi ini juga dinilai cukup angker

karena adalah area pemakaman untuk raja raja yang dulunya pernah bertahta di Yogyakarta sejak zaman Kasultanan Mataram hingga Kasultanan Yogyakarta.

Informasi Seputar Makam Imogiri

Sekalipun begitu, Pemakaman Raja Imogiri yang kini sudah jadi cagar budaya dan dibuka untuk umum jadi salah satu destinasi favorit untuk para pengunjung.

Khususnya yang menyukai wisata sejarah, karena kompleks pemakaman tersebut memang mempunyai sejarah yang panjang semenjak didirikan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma pada tahun 1632 M

Terdiri dari Ratusan Anak Tangga

Untuk memasuki kompleks Pemakaman Raja Raja Imogiri, wisatawan harus melalui ratusan anak tangga lebih dulu mengingat bahwa Pajimatan Imogiri memang didirikan di atas bukit.

Tangga tangga tersebut didirikan dengan kemiringan 45 derajat dengan lebar sekitar 4 meter. Sehingga dapat memudahkan para peziarah yang  busana adat untuk naik.

Perlu diketahui, memang terdapat peraturan untuk para peziarah yang ingin datang ke Makam Raja-Raja Imogiri.

Dimana mereka perlu memakai busana adat lebih dulu, dan hingga saat ini peraturan tersebut masih berlaku untuk area area tertentu.

Hal unik lainnya dari ratusan anak tangga ini adalah konon keinginan wisatawan akan terkabul apabila berhasil menghitung anak tangganya dengan benar.

Makam Imogiri

Peziarah Wajib Memakai Busana Adat

Seperti yang sudah disinggung, pada area area tertentu hingga sekarang tetap diberlakukan peraturan bahwa peziarah yang datang ke kompleks Pemakaman Raja Raja Imogiri wajib memakai busana adat.

Busana adat yang dipakai yaitu busana tradisional khas Jawa. Laki laki memakai atasan berupa baju peranakan serta memakai kain jarik.

Sementara itu peziarah wanita harus menggunakan kemben atau kain jarik sebatas dada, sehingga pada bagian bahunya terbuka.

Kedua model busana untuk para peziarah ini adalah busana adat yang biasanya dipakai oleh para abdi dalem.

Dan waktu ziarahnya sendiri hanya dibuka sebanyak tiga kali saja dalam seminggu.

Biasanya pada hari Senin, Jum’at, dan Minggu mulai pukul 10 pagi hingga 1 siang.

Gapura Bernilai Filosofis

Terdapat gapura yang proses pembangunannya dilakukan bersamaan dengan pemakaman tersebut.

Hal ini diprediksi dari sangkala yang ada di dekat Gapura, dan babad Astana Redi yang menyebutkan bahwa kompleks pemakaman selesai didirikan pada tahun 1645 M.

Apakah artikel ini membantu?

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *