Daftar Isi
Desa wisata Sosromenduran merupakan desa wisata yang sangat unik karena berbasis multi budaya, akomodasi dan perbelanjaan serta berfungsi sebagai penyangga kawasan Obyek Wisata Malioboro.
Secara regional, desa wisata Sosromenduran terletak di Desa Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen.
Lokasi ini sangat strategis karena berada di sebelah kawasan Malioboro, juga sangat dekat dengan Stasiun Kereta Api Tugu dan terdapat banyak
fasilitas pariwisata, baik hotel, homestay, warung dan restoran, travel, money changer, kopi, persewaan mobil, sepeda motor bahkan sepeda ontel.
Desa wisata Sosromenduran, juga banyak terdapat produsen oleh-oleh kaos oblong yang juga dijajakan di sepanjang Jalan Malioboro
Apa Daya Tarik Kampung Wisata Sosromenduran?
Jalan-Jalan Naik Becak
Ingin lebih tenggelam dalam nuansa lokal dan romantisme? Jalan-jalan dengan becak bisa menjadi pilihan kegiatan yang menyenangkan.
Sambil menikmati suasana, kita juga bisa mengobrol dengan Pak Becak yang ramah.
Beberapa becak motor bahkan sudah melengkapi dirinya dengan pengeras suara,
sehingga penumpang dapat dimanjakan dengan musik favoritnya di sepanjang perjalanan.
Kemudian ketika ingin istirahat atau mengisi perut, kita bisa meminta Pak Becak untuk mampir ke Slasar Malioboro yang memiliki koleksi kuliner lengkap dengan sudut-sudut yang nyaman untuk hang out atau berfoto.
Menyaksikan Pertunjukan
Di desa wisata Sosromenduran juga terdapat pertunjukan menarik yaitu Tari Singa, Tari Klasik, Musik Garapan, Musik Keroncong, Karawitan dan Prajurit Bregodo.
Di desa wisata Sosromenduran tidak hanya terdapat atraksi barongsai tetapi juga terdapat pertunjukan work shop kerajinan produksi singa.
Bahkan ada pertunjukan seni musik kenthongan tradisional yang dimainkan oleh ibu-ibu.
Untuk menunjang daya tarik desa wisata Sosromenduran, diadakan juga Event Calendar tahunan berupa upacara adat dan tradisi “Apeman” atau ruwahan.
Dalam acara budaya ini dari pagi hingga siang hari diadakan prosesi pembuatan apem secara massal.
Kemudian sore harinya digelar Karnaval Budaya dan Kenduri Ketan, kolak, apem dan nasi gurih.
Usai pesta dan doa selanjutnya, seluruh makanan dibagikan kepada seluruh masyarakat dan tamu undangan yang hadir pada acara tersebut
dan disantap bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan ungkapan rasa suka cita, tentunya terkait dengan kesiapan para warga jelang Ramadhan.