Daftar Isi
Kampung wisata Kauman merupakan salah satu desa bersejarah yang berdekatan dengan Keraton Yogyakarta. Awalnya,
Sri Sultan Hamengku Buwono I ingin mengembangkan Masjid Gedhe dengan mengumpulkan ulama dan ahli agama yang tinggal di sekitar masjid.
Masing-masing kiai ini mendirikan langgar bagi pesantren dalam rangka menegakkan ajaran Islam yang kuat.
Kampung ini berdiri berdampingan dengan Masjid Agung sekitar tahun 1773. Kauman sendiri diambil dari kata Pakauman yang artinya tempat orang banyak.
Di desa ini, wisatawan disuguhi bangunan dengan nuansa vintage klasik khas Yogyakarta.
Beberapa rumah mempunyai jendela dan ruangan yang relatif besar. Di pintu masuk ke Kauman terdapat gapura atau regol yang menghubungkan desa dengan Masjid Gedhe.
Pintu gerbang berarti pengampunan dosa. Luas wilayah Kauman sendiri adalah 192.000 meter persegi.
Keistimewaan Kampung Wisata Kauman
Berada di desa ini, kita bisa merasakan keramahan penduduknya di lokasi yang menyimpan sejarah penting sejak berdirinya organisasi kemasyarakatan.
Desa Kauman adalah desa tempat lahirnya organisasi besar Muhammadiyah.
Di desa ini, wisatawan juga bisa belajar bagaimana perjuangan para ulama dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain itu, wisatawan juga dapat menemukan keramahan penduduk, kebersihan jalanan, dan ketenangan di tengah hiruk pikuk kota
. Desa ini dihubungkan oleh gang-gang dengan lebar sekitar 2 meter. Ada peraturan unik, yaitu dilarang mengemudikan kendaraan dan perjalanan harus dilakukan dengan berjalan kaki.
Jika ada warga yang memiliki kendaraan bermotor akan dipandu saat melintasi gang desa.
Selain untuk melindungi dan menghormati sesama pengguna jalan, aturan ini juga bertujuan untuk menjaga ketenangan dalam proses belajar mengajar santri santri di Pesantren Kauman.
Di desa ini sering diadakan upacara adat seperti upacara mitoni, selapanan yang diadakan dengan berjanjen, tedak siten, rangkaian upacara tetakan, mantenan, dan upacara kematian.
Keistimewaan lainnya adalah Kauman menawarkan batik-batik buatan ibu-ibu di sana untuk menunjang perekonomian desa wisata.
Desa ini juga bebas dari pengamen, dan kawasannya dihiasi dengan lampu-lampu kota yang akan menyala saat langit redup, yang akan
membuat wisatawan tidak terganggu dalam beraktivitas dan menikmati kearifan masyarakat setempat.
Fasilitas Pengunjung
Terdapat tempat parkir motor dan mobil di area Masjid Gedhe untuk masuk ke desa Kauman.
Di dalamnya terdapat beberapa warung kecil yang menyediakan jajanan seperti jus buah dan camilan lainnya.
WC umum juga tersebar di setiap sudut desa ini dengan harga yang relatif biasa yaitu Rp. 2000.
Sumber : https://www.haryhermawan.com/
Lagi-lagi Yogyakarta menawarkan satu lagi destinasi wisata pantai di sepanjang pegunungan, Gunung Kidul.
Tidak dipungkiri memang di sepanjang pegunungan tersebut berjajar pantai-pantai yang indah dan menarik.
Uniknya lagi, pantai-pantai di Yogyakarta ini beda dengan pantai di daerah lainnya dimana pantainya selalu dikelilingi dengan bukit-bukit.
Satu lagi yang menarik bahwa di pantainya itu juga memiliki pasir yang berwarna putih, lautnya yang biru, serta kondisi alamnya yang sangat alami.
Satu lagi pantai di Yogyakarta yang memiliki kondisi yang demikian yaitu, pantai Ngrenehan.
Objek wisata alam pantai Ngrenehan ini terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Meski lokasi pantainya tidak terlalu luas, namun di pantai ini mempunyai kondisi alam yang demikian menarik. Dimana diapit dua bukit karang yang menjorok ke laut.
Tidak hanya itu, pasir pantainya yang putih serta lautnya yang berwarna biru sehingga membuat pantai ini makin indah dan menarik.
Tidak hanya sebagai kawasan wisata saja, di pantai ini juga digunakan oleh masyarakat sekitar yang mayoritas warganya berprofesi nelayan menyandarkan kapal-kapalnya di pinggir pantai ketika pulang dari melaut.
Jadi, ketika anda berkunjung ingin membeli ikan segar, maka anda bisa membelinya langsung dari nelayan yang pastinya harga lebih murah dibandingkan di pasaran.
Tidak hanya ikan segar saja. Anda juga bisa menikmati berbagai hidangan laut siap saji dengan menuju di warung-warung makan yang bisa anda temukan di sekitar pantai Ngrenehan.
Menu Makanan Lezat
Anda bisa menemukan berbagai menu sea food yang bervariasi sehingga anda bisa memilihnya sesuai selera. Daya tarik dari pantai ini yakni pemandangan alamnya serta pantainya yang alami.
Anda yang ingin mendapatkan view yang bagus, disarankan untuk mengunjunginya di pagi hari saat cuaca sedang cerah.
Saat itu, selain cuacanya yang tidak panas, anda bisa melihat pemandangan alam yang menarik dengan langitnya yang berwarna biru dan pastinya akan membuat anda berdecak kagum.
Nelayan Menepi Membawa Ikan
Di pagi hari, anda juga bisa melihat aktivitas nelayan yang saling membantu. Baik itu hendak melaut atau akan menepi. Nelayan-nelayan yang pulang melaut pun demikian.
Anda juga bisa melihat betapa ramainya aktivitas masyarakat ketika sedang melakukan jual beli ikan hasil tangkapan. Pastinya akan memberikan anda pengalaman yang menarik ketika anda berkunjung ke pantai tersebut.
Banyak tempat yang bisa anda gunakan untuk menikmati keindahan dari pantai Ngrenehan ini. Salah satunya adalah gardu pandang yang letaknya di atas tebing bukit di sebelah timur.
Gardu Pandang Sebagai Spot
Dari gardu pandang tersebut, anda bisa menikmati pemandangan secara keseluruhan areal pantai.
Selain viewnya yang memang di situ anda juga bisa melihat perahu-perahu yang berbaris dengan rapi dan pastinya akan membuat pemandangan di sekitar pantai menjadi lebih menarik.
Untuk menuju ke gardu pandang tersebut, anda harus melewati gang kecil di sela-sela warung makan di sebelah timur. Selanjutnya anda harus naik tangga untuk menuju ke gardu pandang.
Di gang kecil ini memang tidak nampak seperti jalan biasa. Sehingga banyak wisatawan yang datang tidak menyadari bahwa ada jalan untuk menuju gardu pandang tersebut.
Maka dari itu, disarankan bagi para pengunjung untuk bertanya kepada masyarakat sekitar pantai.
Bagi yang ingin berkunjung ke pantai Ngrenehan ini, yang letaknya 30 km dari kota Wonosari atau 60 km dari kota Yogyakarta, maka anda bisa melewati jalan jalur lintas selatan Gunung Kidul.
Di jalan tersebut aksesnya cukup bagus. Anda bisa menggunakan kendaraan wisata atau kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor.
Masuk ke pantai anda hanya membayar retribusi yang cukup murah, yakni 5000 rupiah per orang.
Di Jogja terdapat berbagai keindahan alam yang membuat pengunjung berdecak kagum.
Mulai dari destinasi wisata berupa kafe di ketinggian perbukitan seperti Tumpeng Menoreh dan juga Watu Amben,
kini kita bisa menikmati keindahan alam Jurang Tembelan yang menakjubkan.
Bagi yang belum tahu, Jurang Tembelan merupakan kawasan perbukitan tinggi di kawasan Kanigoro, Bantul, Yoyakarta yang menjadi salah satu tempat wisata terpopuler.
Di tempat ini Anda bisa menikmati pemandangan yang langsung mengarah ke kawasan perbukitan di sekitarnya, dengan udara yang sejuk.
Tak hanya itu, destinasi ini juga dikenal dengan sebutan negeri di atas awan karena di lokasi ini Anda bisa melihat lautan awan yang begitu indah.
Daya Tarik Jurang Tembelan Kanigoro
Pemandangan Alam yang Indah
Dari atas bukit, Anda bisa dengan jelas melihat pemandangan indah yang sebagian besar didominasi oleh pepohonan rindang yang tumbuh subur di bukit-bukit kecil.
Pemandangan hijau sesekali terhalang oleh kabut putih yang datang.
Munculnya kabut seakan tidak menghilangkan pesonanya, justru memberikan kesan eksotis yang lebih indah dan menawan.
Inilah yang sebagian besar pengunjung anggap seperti negara di atas awan.
Suasana sejuk dan asri
Selain pemandangan alam yang indah, daya tarik lain dari Jurang Tembelan Kanigoro ialah suasananya yang sejuk dan asri.
Semua itu diperoleh dari rindangnya pepohonan, serta pepohonan di atas perbukitan yang tumbuh subur.
Jika Anda berkunjung di pagi hari, suasana semakin sejuk juga terlalu dingin saat mengenakan pakaian biasa. Udaranya bersih bebas polusi, sehingga sangat cocok untuk terapi kesehatan paru-paru.
Tempat wisata seperti ini dikatakan sangat cocok bagi pengunjung yang berasal dari perkotaan.
Terdapat Spot Foto Unik
Objek wisata yang paling menarik perhatian ialah spot fotonya yang unik. Pengelola sengaja membangun spot foto untuk wisatawan yang datang
agar ada kenangan setelah kembali dari lokasi wisata ini.
Spot andalan yang selalu menarik perhatian ialah gardu pandang dengan bentuk yang unik.
Spot ini terbuat dari bambu utuh yang berbentuk seperti kapal. Banyak pengunjung yang mengatakan bahwa kapal tersebut mirip Titanic, padahal sebenarnya tidak.
Anggapan ini tak lain karena posisinya yang berada di tepi tebing.
Pengunjung yang ingin berfoto selfie bisa langsung menuju bagian depan kapal sehingga mirip dengan salah satu adegan di film Titanic.