Berkunjung Menuju Seribu Batu Songgo Langit di Jogja

Seribu Batu Songgo Langit

Seribu Batu Songgo Langit

Berkunjung ke kawasan Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika hanya mengunjungi hutan pinus.

Di sekitar hutan pinus masih banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi salah satunya adalah Seribu Batu Songgo Langit.

Namanya terdengar asing, namun jika disebut dengan rumah Hobbit, tentunya Anda akan langsung tahu tempat wisata yang satu ini.

Saat wisatawan mengunjungi kawasan ini, wisatawan akan disambut dengan gerbang yang sangat menarik untuk dijadikan Spot Foto.

Angin sepoi-sepoi menyambut semua wisatawan dengan menyentuh kulit. Di sisi kanan berjajar gubuk-gubuk yang terbuat dari kayu.

Pondok ini menjual berbagai macam kuliner. Dari segi harga cukup murah.

Pedagang tidak memanfaatkan tempat wisata untuk menaikkan harga atau yang biasa disebut dengan istilah Ngepruk.

Mereka akan memberikan harga sesuai dengan selera dan tempat yang mereka miliki.

Daya Tarik Wisata Alam Seribu Batu Songgo Langit

Berjalan sekitar 200 meter, wisatawan akan disuguhi wahana yang bisa memacu adrenalin.

Namun, wahana ini hanya untuk anak-anak. Wahana flying fox dikenakan tarif 20 ribu rupiah.

Banyak anak-anak yang mencoba Flying fox ini sehingga harus mengantri untuk menikmatinya.

Selain Flying Fox, wisatawan akan disuguhkan spot lain yaitu ayunan yang cukup besar.

Dimana pada ayunan ini terdapat tulisan, kata kata lucu, unik dan kekinian.

Ayunan besar ini biasa digunakan oleh pasangan untuk adegan romantis, atau keluarga yang ingin menunjukkan kehangatan di antara mereka.

Di tempat ini konon terdapat sebuah batu besar. Batu ini berasal dari gunung berapi yang meluncur bebas saat terjadi letusan.

Hal ini tidak pasti kebenarannya. Namun, banyak orang mempercayainya.

Untuk berfoto di batu besar ini, wisatawan bisa memanfaatkan spot yang terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang. Tempat ini berasal sekitar 200 meter dari ayunan besar.

Dimana, jalan menuju tempat ini sedikit menurun. Namun, turunannya berbentuk seperti batu. Jadi, wisatawan akan merasakan bagaimana berjalan di alam yang sebenarnya.

Ada jembatan panjang yang juga terbuat dari kayu. Hanya saja, di bawahnya tidak ada sungai yang lewat.

Namun, batu-batu kecil dan pohon-pohon kering itu tumbang. Pemandangan seperti ini saja sudah cukup bagus.

Apalagi jika air sungai yang jernih mengalir akan semakin mempesona.

Apakah artikel ini membantu?

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *