Daftar Isi
Seperti diketahui bersama, bahwa sungai Bengawan Solo adalah sungai yang memiliki jarak terpanjang di pulau Jawa.
Tercatat, sungai Bengawan Solo melintasi Jawa tengah dan Jawa timur dengan jarak 548 kilometer.
Sungai bengawan solo berhulu di gunung Lawu dan mengalir menuju berbagai kota di 2 provinsi, kota kota yang dilalui aliran sungai ini
diantaranya adalah Solo, Ngawi, Bojonegoro, Wonogiri sampai akhirnya nanti bermuara di laut jawa.
Dalam sejarahnya, dahulu kala sungai ini memiliki rute aliran yang berbeda seperti yang anda kenal selama ini.
Aliran sungai tersebut kini dinamai dengan Bengawan Solo Purba.
Sejarah Bengawan Solo Purba
Sekarang ini, sungai bengawan solo memiliki arah alir ke utara.
Namun, pada jutaan tahun lalu, sungai ini diperkirakan memiliki arah aliran ke selatan dan berakhir di Samudera hindia.
Namun, karena adanya pergeseran lempeng pada lempengan Indo Australia, maka arah sungai pun bergeser dari selatan ke utara.
Jejak jejak pergeseran lempeng sungai ini dapat ditemukan pada bekas bekas sungai yang telah mengering di Gunung Sewu.
Di tempat tesebut ada bekas cekungan alian sungai, cekungan aliran sungai tersebut berakhir di pantai sadeng yang kini telah berfungsi sebagai tempat wisata.
Cekungan Baturetno
Salah satu cekungan yang dijadikan jejak sejara dari sungai bengawan solo purba adalah cekungan baturetno.
Cekungan ini terbentang dari pantai sadeng sampai kawasan waduk gajah mungkur.
Menurut beberapa penelitian, cekungan baturento terdiri dari batuan gaming fragmental dan juga kalsilutit serta kalkarenit.
Sekarang ini, area tersebut tentu saja sudah kering.
Para warga sekitar banyak memanfaatkan cekungan tersebut untuk menanam berbagai macam tanaman karena lahan disekitar cekungan
tersebut sangat subur.
Banyak Peninggalan Sejarah
Dilansir dari beberapa sumber penelitian. Wilayah wilayah yang menjadi aliran sungai bengawan solo tempo dulu atau bengawan solo purba
memiliki beragam peninggalan prasejarah.
Di tempat tempat tersebut ada banyak fosil yang ditemukan.
Misalnya seperti penemuan fosil sisa makanan manusia pada jaman purba serta adanya gua gua yang menjadi tempat tinggal mereka.
Selain itu, ada juga fosil binatang binatang air yang mungkin dulu menjadikan aliran sungai tersebut sebagai habitat hidupnya.